Aksi Galang Dana dan Long March untuk Palestina oleh Ribuan Warga Tasikmalaya
2 min readTasikmalaya detektif.co.id—Massa dari berbagai ormas Islam dan pesantren di Tasikmalaya, menggelar aksi damai sebagai bentuk solidaritas untuk Palestina. Massa berkumpul di pusat kota, Jalan HZ Mustofa depan Masjid Agung Kota Tasikmalaya, Jumat (13/10/2023).
Massa menggelar orasi dan melakukan doa bersama untuk keselamatan warga Palestina, yang menjadi korban serangan Israel. Selain itu koordinator aksi juga melakukan penggalangan dana untuk disalurkan ke Palestina.
Aksi yang dimulai sekitar pukul 14.00 WIB ini kemudian terhenti seiring adzan ashar. Massa aksi lalu menggelar salat berjamaah. Setelah itu, aksi dilanjutkan kembali dengan melakukan long march berkeliling Kota Tasikmalaya
Ribuan orang ini berjalan kaki menyusuri Jalan HZ Mustofa hingga ke Jalan Nagarawangi lalu kembali ke Masjid Agung. Sepanjang jalan massa menyerukan solidaritas untuk warga Palestina. Selain itu, diserukan pula untuk memboikot produk-produk Israel dan negara-negara sekutunya.
Menurut koordinator aksi Abu Hazmi.mengatakan, “Ini adalah aksi solidaritas dari masyarakat Tasikmalaya untuk Palestina yang sedang dibombardir Israel,” kata Abu Hazmi.
Ia menambahkan, masyarakat Tasikmalaya hanya sekedar mampu menggelar aksi, mendoakan dan menggalang dana untuk membantu warga Palestina.
“Hanya ini yang kita mampu, doa bersama dan menggalang dana untuk korban kekejaman Israel di Palestina,” tambah Abu Hazmi.
Selain itu, dia juga mengatakan aksi tersebut merupakan implementasi dari amanat UUD 1945 yang menyerukan agar segala bentuk penjajahan di muka bumi harus dihapuskan. “Ini sekaligus mengamalkan UUD 45, bahwa penjajahan di muka bumi harus dihapuskan,” kata Abu Hazmi.
Karena merupakan amanat UUD 1945, maka kata Abu Hazmi, pemerintah Indonesia harus proaktif melakukan penolakan atas bentuk penjajahan terhadap masyarakat Palestina. “Pemerintah yang harusnya lebih dulu menyampaikan protes, karena ini amanat undang-undang,” kata Abu Hazmi
Terkait imbauan agar masyarakat memboikot produk impor asal Israel dan negara sekutunya, Abu Hazmi mengatakan imbauan itu sebagai bentuk protes atau sebuah sikap keberpihakan pada Palestina.
“Ya imbauan itu kan sering disuarakan, sudah beberapa kali. Masyarakat agar menahan diri untuk tidak membeli produk yang berkaitan dengan zionis Israel, Amerika dan negara-negara Eropa,
mengatakan jumlah peserta aksi diperkirakan mencapai 2.000 orang,” pungkasnya
(Roy)