Ancaman dan Intimidasi Terhadap Wartawan di Probolinggo: Tindakan Tidak Beretika oleh Pemilik Tambang

Probolinggo, – Pada Kamis siang (06/06/2024), terjadi insiden yang melanggar etika kemanusiaan di tambang milik CV. Hani Lancar Jaya. Pemilik tambang, Asyari, bersama anak buahnya, melakukan intimidasi terencana terhadap wartawan dari media cetak dan online yang berada di lokasi tersebut.

Selain intimidasi verbal, Asyari dan anak buahnya juga mencoba melakukan kekerasan fisik, disertai ancaman untuk mengikat atau mencekik wartawan agar tidak bisa meninggalkan lokasi tambang dengan selamat.

“Koen tak jiret ndek kene ate onok opo. Ndak tak olehno sak montore tak celokno kabeh anak buahku. Aku wes ate gowo massa tak parani nang kantore tak obong (Kamu saya jerat atau cekik di sini mau ada apa. Tidak saya pulangkan sama mobilnya, saya panggilkan semua anak buah saya. Saya sudah mau bawa massa, saya geruduk ke kantornya, mau saya bakar),” teriak Asyari dengan nada mengancam.

Pemicu insiden ini adalah pemberitaan di *Batasmedia99.com* berjudul “Tambang di Desa Klampok, Kecamatan Tongas, Kabupaten Probolinggo, Diduga Ilegal.” Asyari tidak terima dengan berita tersebut dan mengundang wartawan melalui WhatsApp untuk konfirmasi di lokasi tambang.

Namun, bukannya menyambut wartawan dengan baik, Asyari malah mengintimidasi, memaki, dan mencoba melakukan kekerasan fisik terhadap wartawan tersebut, disertai ancaman serius. Beruntung, salah satu rekan wartawan berhasil melerai insiden ini.

Tindakan Asyari dan anak buahnya melanggar Undang-Undang No. 40 Tahun 1999 tentang Pers. Selain itu, tampak dalam video yang direkam oleh wartawan di lokasi, beberapa senjata tajam yang diduga telah disiapkan sebelumnya.

Tim *Batasmedia99.com* mendesak Aparat Penegak Hukum (APH) Polres Probolinggo Kota untuk segera mengambil tindakan tegas terhadap pelaku intimidasi dan ancaman kekerasan ini, demi menjamin kebebasan pers dan keselamatan jurnalis dalam menjalankan tugasnya.

Tim