Khutbah Idul Adha Dan Doa Savana Umur 16 Tahun Sangat Menyentuh Hati
4 min read
Pinrang – detektif.co.id, Khutbah Idul Adha 10 Dzulhijjah 1445 H dan doa yang dibawakan oleh Muhammad Savana Al Araaf. R umur 16 tahun di Masjid Al Muttaqin Dusun Tepulu Desa Kaseralau Kecamatan Batulappa Kabupaten Pinrang Provinsi Sulawesi Selatan sangat menyentuh hati. Senin (17/06/2024).
“Pada pagi hari ini, kaum muslimin yang menunaikan ibadah haji sebagai tamu Allah Subhanahu Wa ta’ala telah berkumpul melaksanakan wuquf di Arafah dan sedang berada di Mina untuk melaksanakan Jumratul ‘Aqbah. Mereka dengan pakaian ihramnya, berasal dari berbagai belahan dunia. Mereka datang dengan latar belakang bangsa, ras, warna kulit, budaya dan strata sosial yang berbeda satu sama lain. Namun, mereka memiliki tujuan yang sama, yaitu memenuhi panggilan Allah Subhanahu Wa ta’ala untuk menjadi tamuNya dan bertauhid meng-Esakan Allah Subhanahu Wa ta’ala semata.” Ucap Savana.
Savana juga mengatakan, “Bagi kaum Muslimin yang belum memiliki kemampuan menjadi tamu Allah Subhanahu Wa ta’ala, mereka melaksanakan shalat Idul Adha dan ibadah qurban, sesuai dengan kemampuannya dimanapun mereka berada. Ibadah qurban yang dilaksanakan kaum Muslimin, sebagai salah satu upaya mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu Wa ta’ala.”
Gambaran kehidupan kaum Muslimin ini, lanjut Savana, berkaitan kuat antara orang yang menunaikan ibadah haji, dengan saudara-saudaranya yang tidak pergi ke Baitullah. Oleh karena itu, kita melaksanakan shalat Idul Adha dan ibadah qurban pada hakikatnya sebagai bentuk kesadaran memenuhi perintah Allah Subhanahu Wa ta’ala dan Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam.
“Allahu Akbar, Allahu akbar, Allahu Akbar wa lillahil Hamd.
Kaum Muslimin sidang jama’ah Idil Adha rahimakumullah. Ibadah qurban merupakan salah satu ibadah penting dalam ajaran Islam. Ibadah ini memiliki pondasi kuat dan memiliki akar sejarah panjang dalam tradisi rasul-rasul terdahulu. Ajaran qurban dan praktiknya telah ditunjukkan secara lengkap oleh para Nabi dan Rasul hingga Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi wasallam. Nabi Ibrahim AS, dikenal sebagai pelaku pertama ibadah ini. Peristiwa penyembelihan yang dilakukan Nabi Ibrahim AS terhadap putranya Nabi Ismail merupakan dasar bagi adanya ibadah qurban. Nabi Ibrahim AS dengan penuh iman dan keikhlasan bersedia untuk menyembelih anak kesayangannya, Ismail hanya semata-mata untuk memenuhi perintah Allah Subhanahu Wa ta’ala. Peristiwa yang mengharukan ini, dilukiskan dengan indah oleh Allah Subhanahu Wa ta’ala dalam alquran surah as-Shaffat ayat 102.” Tambahnya.
Lebih lanjut Savana mengatakan, “Kisah ini menggambarkan keteguhan hati, keyakinan akan kebenaran perintah Allah, keikhlasan, ketaatan, dan kesabaran merupakan hakikat yang melekat pada ibadah qurban. Nilai-nilai ini telah dilaksanakan dengan baik oleh Nabi Ibrahim AS dan Ismail AS dalam peristiwa yang mengharukan itu kesanggupan Nabi Ibrahim AS menyembelih anak kandungnya sendiri Nabi Ismail AS, bukan semata-mata didorong oleh perasaan taat setia saja, tetapi meyakini bahwa perintah Allah Subhanahu Wa ta’ala itu harus dipatuhi.”
“Bahkan, Allah Subhanahu Wa ta’ala memberi perintah seperti itu sebagai peringatan kepada umat yang akan datang, sanggupkah mereka mengorbankan diri, keluarga dan harta benda yang disayangi demi menegakkan perintah Allah Subhanahu Wa ta’ala. Dan sanggupkah mereka memikul amanah sebagai Khalifah di muka bumi ini ?.” Jelasnya.
“Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar Walillahil Hamd
Usaha mendekatkan diri kepada Allah Azzawajallah melalui qurban, kita lakukan secara terus-menerus. Karena itulah agama Islam disebut sebagai jalan syari’ah mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu Wa ta’ala. Pengorbanan yang dinamis dan tidak pernah berhenti, menempuh jalan yang hanya berujung kepada ridha Allah Subhanahu Wa ta’ala. sehingga, wujud yang paling penting dari qurban adalah seluruh perbuatan baik.” Ungkapnya.
“Di akhir khutbah ini marilah kita berdoa seraya menengadahkan jiwa memohon kepada yang Maha Memiliki Segalanya. Ya Allah, Ya Rahman, Ya Gaffar. Ampuni dan maafkan segenap dosa kami, yang tampak maupun yang tersembunyi, jika Engkau tak memaafkan kami, kepada siapa lagi kami akan memohon maaf dan ampunan.
Ya Allah, Ya Lathif, yang Maha Lembut. Sayangi kami dan seluruh hamba-Mu yang beriman, dimanapun mereka berada.
Ya Allah, Ya Hafizh. jaga dan berkati keluarga dan anak-anak kami dengan keimanan, kesalehan dan ketakwaan, karunia kan mereka Al-Qur’an yang berada dalam dadanya, menjadi cahaya menuntun langkah-langkahnya, satukan kami di dunia dalam ketaatan pada-Mu dan perjuangan di Jalan-Mu, serta satukan kami di akhirat dalam Janna-Mu yang kekal abadi.
Ya Allah, Ya rahim. Rahmatilah setiap ayah yang senantiasa berkorban demi menuntun isteri, anak-anak dan keluarganya di atas jalan-Mu, yang berusaha menyelamatkan mereka dari api neraka-Mu. Rahmatilah setiap ibu yang berkorban dalam merawat dan membesarkan anak-anaknya dengan tak kenal lelah dan peluh. Rahmatilah setiap wanita yang senantiasa mempertahankan keistiqamahannya, menutup aurat dengan hijabnya. Rahmatilah setiap pemuda yang berusaha tumbuh diatas ketaatan kepada-Mu. Lindungilah mereka semua dari segala keburukan.
Ya Allah. Ampunilah dosa-dosa ayah dan ibu kami, jagalah mereka yang masih hidup dan rahmatilah mereka yang telah meninggal, bantulah kami untuk senantiasa berbakti kepada mereka, demi meraih rahmat dan ridha-Mu.
Ya Allah, wahai Rabb kami, jadikanlah agama-Mu memandu kehidupan hamba hamba-Mu di negeri ini dan seluruh negeri kaum muslimin. jadikanlah penduduk negeri ini bahagia dengan tegaknya agama-Mu di atasnya.
Ya Allah. Anugerahkanlah kepada kami pemimpin yang saleh senantiasa takut kepada-Mu dan sayang kepada kami.
Ya Allah, Ya Karim jagalah negeri kami yang tercinta ini.” Tutup Savana. (Dulfi).