Santri Yang Meninggal Terbakar di Ponpes DDI Patobong, Ternyata Ingin Jadi Ulama Besar
1 min read
Pinrang – detektif.co.id, Rezki Muhammad Zahwan, Santri Pondok Pesantren Addariyah DDI Patobong yang menjadi korban saat kobaran api menghanguskan asramanya, ternyata bercita cita menjadi ulama.
Saudara Korban, Ikhsan, mengatakan, setiap saat, adiknya mengungkapkan keinginannya untuk melanjutkan pendidikannya di Kairo, Mesir dan Arab saudi, agar bisa menjadi ulama besar. “Hampir setiap saat keinginan itu diungkapkan kepada keluarga, “kata ikhsan saat ditemui di rumah duka dusun Sekkang Desa massulowalie Kecamatan Mattiro sompe Kabupaten Pinrang, Kamis (9/1/2025).
Maka kata dia, korban senantiasa memperdalam bacaan alquran. “Di rumah maupun di Pondok Pesantren selalu mengaji.”
Ikhsan mengatakan, korban adalah kebanggaan keluarga, sehingga dengan kepergian untuk selamanya pihak keluarga merasa sangat kehilangan. “Beberapa hari sebelum kejadian, korban sempat merayakan hari ulang tahunnya.”
sementara itu Pimpinan Pondok Pesantren Manbaul Ulum Addariyah DDI Patobong, H.Arifuddin Malli mengatakan, pasca peristiwa naas ini 500 santri yang menuntut ilmu di ponpes addariyah diliburkan untuk beberapa hari ke depan. “Untuk memulihkan psikologi santri pasca kejadian.”
Para santri kata dia, akan kembali aktif belajar pada senin depan. “Hari Ahad lusa, mereka sudah kembali ke asrama.”
Sementara kata dia, santri yang menghuni asrama putra yang terbakar itu akan di tempatkan di aula yang ada di pondok pesantren. “Jadi ada 83 orang santri terdampak langsung, nantinya akan ditempatkan di aula.”
Sambil kata dia, mencari donasi untuk perbaikan asrama Putra yang terbakar tersebut. (Dulfi).