Massa Aksi Demo di Kantor Bupati Tasikmalaya Ricuh dan bakar Ban
2 min readTasikmalaya detektif.co.id—Aksi unjuk rasa di kantor Bupati Tasikmalaya Jawa Barat berujung ricuh. Massa melempari petugas dengan tomat hingga menyalakan api di depan pintu masuk kantor Bupati.
Aksi itu dilakukan massa yang tergabung dalam Jaringan Kemandirian Nasional (Jaman). Mereka melakukan unjuk rasa di Kantor Bupati Tasikmalaya pada Kamis (29/2/2024) terkait berbagai persoalan.
Dari hasil pantauan awak media. massa terlibat bentrok dengan petugas keamanan yang berjaga. Tak janua saling dorong dengan polisi, mereka juga melempari petugas dengan tomat
Massa yang memaksa masuk ke dalam kantor Bupati Tasikmalaya. Namun, massa yang gagal masuk membakar ban bekas di tangga masuk ke kantor Bupati tasikmalaya. Kepulan asap pekat pun terlihat hingga mengganggu pernafasan dan penglihatan.
Petugas langsung berupaya menutup pintu kantor bupati agar asap pekat tidak masuk. Namun upaya ini justru memantik emosi masa. Mereka langsung merangsek dan berusaha masuk. Alhasil, kaca pintu depan kantor bupati pecah.
Menurut Korlap aksi Givan A Muldan mengatakan, Ini dinamika kekesalan kegeraman kami, karena kami ke sini bukan hanya menyampaikan pendapat atau hanya menyampaikan sesuatu hal yang kaitanya dengan indikasi pemborosan anggaran. Tapi kami ke sini juga minta agar pemerintah Kabupaten Tasikmalaya dalam hal ini Kabag Umum untuk memprioritaskan memperhatikan, persoalan yang memyangkut problematika masyarakat,” kata Givan A Muldan.
Ia menambahkan, Massa yang berhasil masuk akhirnya menempelkan tulisan segel di pintu Bagian Umum Setda Kabupaten Tasikmalaya. “Kami segel yah kantornya, toh kami tidak mendapat jawaban tepat atas problematika yang ada,” tambah Givan.
Sementara itu dalam orasinya, massa menyatakan mereka geram dengan pemerintah. Massa menuding terjadi indikasi pemborosan anggaran perjalanan dinas, pemeliharaan fiktif serta penyediaan alat tulis kantor fiktif yang diduga merugikan negara. Sementara, persoalan stunting, infrastruktur hingga perekonomian masyarakat minim perhatian.
“Meminta seluruh stakeholder yang berwenang mengusut tuntas persoalan ini serta melakukan investigasi pada saat kami melayangkan laporan pengaduan dan melakukan langkah-langkah secepat mungkin agar kasus ini terang benderang. Meminta pemerintah daerah terbuka dalam memberi keterangan dan klarifikasi tentang kasus dugaan korupsi pemeliharaan fiktif, Perjalanan Dinas, pengadaan ATK fiktif, Mamin dan beberapa program kegiatan home use yang diduga menyeret pejabat PPTK,” pungkas Givan.
Masa sempat ditemui perwakilan Asisten Daerah Kabupaten Tasikmalaya. Namun jawabanya tidak memuaskan masa. Meski sudah petang, masa masih bertahan di depan Kantor Bupati Tasikmalaya. Mereka sengaja mendirikan tenda serta membawa bekal. Masa berniat menginap dikantor bupati sampai ditemui kepala bagian umum.
(Roy)