Na”as ketiga Warga Kabupaten Tasikmalaya tewas usai menenggak miras Oplosan
3 min readTasikmalaya detektif. co. id—-Naas ketiga orang warga di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat meninggal dunia usai menenggak minuman keras oplosan, Minggu (14/7/24).
Dua orang warga berasal dari Desa Cimanggu, Kecamatan Puspahiang, dan seorang warga berasal dari Desa Pasirsalam, Kecamatan Mangunreja.
Sementara itu, dua orang lain dilaporkan kritis masih menjalani perawatan di layanan medis.
Menurut Kapolsek Puspahiang Iptu Dedi Haryana mengatakan, “Kami lakukan pengecekan informasinya dan penyebab kematianya. Informasi yang kami terima demikian tiga orang meninggal. Kami pastikan apakah di Cimanggu atau masuk Pasir salam,” kata Iptu Dedi Haryana Minggu (14/7/24).
Polisi belum memastikan apakah korban menenggak miras oplosan secara trpisah atau bareng-bareng. Namun, totalnya ada lima orang lainya yang alami gejala serupa. Dua di antaranya masih kritis
Sementara laporan ada lima orang, dua lagi masih jalani penanganan medis,” kata Iptu Dedi Haryana.
Dua orang yang meninggal dunia sempat mendapat penanganan di Rumah Sakit Umum Daerah SMC Kabupaten Tasikmalaya. Satu orang lagi meninggal dilayanan medis lain.
Menurut Kasie pelayanan medik RSUD SMC Tasikmalaya dr Sudaryan membenarkan, “Betul ada kasus terduga keracunan Alkohol, dua yang sempat ditangani RSUD SMC meninggal dunia,” kata dr Sudaryan
Minggu (14/7/24).
Ia menambahkan, Korban yang meninggal di RSUD SMC inisial A dan MG. Keduanya masuk IGD selang waktu satu hari dalam keadaan yang sama. Selain alami penurunan kesadaran, pasien juga sudah alami henti jantung. Nyawa keduanya tidak tertolong.
“Kedua pasien nyaris sama gejalanya, datang ke IGD RSUD dengan keadaan umum penurunan kesadaran dan henti jantumg. Sempat ditangani namun nyawanya tidak tertolong,” tambah dr Sudaryan.
ia menerangkan, Rumah sakit menerima keterangan dari teman pasien yang menyebut, para korban menenggak alkohol 70 persen dengan campuran minuman berenergi serbuk. “Menurut wawancara dengan temannya, pasien ini sebelumnya meminum alkohol 70 persen yang dicampur serbuk minuman berenergi,” terang dr Sudaryan.
Pihak rumah sakit belum bisa pastikan kadar dan kandungan alkohol dalam darah korban meninggal. Dugaan kematian karena keracunan alkohol berdasarkan keterangan kerabat dan teman korban serta hasil pemeriksaan fisik pasien oleh tim medis.
“Dari kita mah baru terduga keracunan alkohol ya. Berdasarkan wawancara dan hasil pemeriksaan fisik saja, oleh karena kita belum memiliki alat untuk membuktikan kadar atau keberadaan kandungan alkohol dalam darah,” kata Sudaryan.
Kasus ini masih dalam penyelidikan kepolisian. Tim Satreskrim Polres Tasikmalaya dengan Satnarkoba Polres Tasikmalaya turun tangan melakukan penyelidikan.
Menurut keterangan polisi, tiga dari lima korban keracunan miras oplosan itu berstatus masih pelajar, yakni masih SMK. Mereka menenggak miras maut itu di Kecamatan Mangunreja.
“Jadi betul ada yang meninggal, kami masih selidiki penyebab pastinya. Namun berdasarkan keterangan mereka ini minumnya di Kecamatan Mangunreja bukan di Kecamatan Puspahiang. Tapi ada dua yang meninggal warga Desa Cimanggu, Kecamatan Puspahiang satu lagi warga Pasirsalam Kecamatan Mangunreja,” kata Iptu Dedi Haryana
Tiga dari korban yang tewas akibat menenggak miras oplosan itu, dua di antaranya masih pelajar. Korban membeli alkohol melalui sistem dalam jaringan (daring) atau online.
Beli alkohol secara online informasi saksi, memang ada pelajar yang jadi korban tewas,” kata Iptu Dedi Haryana.
Polisi masih terus menyelidiki kemungkinan korban lain muncul. Para korban diketahui menenggak miras pada Kamis malam kemarin. Mereka mulai merasakan gejala keracunan sehari kemudian.
(Roy)